Metode Belajar STEAM, Dorong Anak Jadi Inovator di Masa Depan

Metode Belajar STEAM, Dorong Anak Jadi Inovator di Masa Depan – Pesatnya teknologi yang ditandai dengan era revolusi industri 4.0— berkembangnya internet of thing (IoT)—menuntut seluruh bidang untuk berkembang agar bisa mengimbangi perkembangan zaman. Salah satu elemen yang perlu bergerak cepat mengimbanginya adalah sektor pendidikan.

Pasalnya, perubahan teknologi yang semakin cepat membuat banyak pekerjaan di masa depan akan banyak terdisrupsi. World Economic Forum (WEF) memprediksi sebanyak 85 juta pekerjaan bakal hilang di 2025 seiring kehadiran teknologi robot, otomasi, hingga metaverse yakni dunia komunitas prisonersamongus virtual tanpa akhir yang saling berhubungan. Karenanya, diperlukan metode dan cara pengajaran yang sesuai untuk menciptakan generasi yang unggul; kreatif dan inovatif di mana depån.

Untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi era revolusi industri 4.0, tentu dibutuhkan lebih dari sekadar keterampilan akademik dasar. Para pendidik butuh mempersiapkan murid menghadapi perkembangan teknologi yang begitu cepat berubah. Sebab, kebutuhan sumber daya manusia ke depan yang dibutuhkan adalah mampu berpikir analitis dan kolaboratif.

Sebuah studi yang dilakukan oleh United States National Science Foundation mengungkapkan, di masa depan, 80 persen pekerjaan membutuhkan pemikiran kritis dan terampil yang mampu memecahkan masalah. Metode pembelajaran STEAM (Science Technology Engineering Arts Mathematics) dinilai menjadi salah satu kunci penting dunia pendidikan untuk membekali siswa menghadapi era Revolusi 4.0.

Mengenal Metode Belajar STEAM dan Keunggulannya untuk Anak

Metode STEAM awalnya diciptakan agar anak memiliki rasa cinta pada seni, sains, dan teknologi. Dengan muatan ini, anak diharapkan bisa menemukan keterkaitan di beberapa bidang ilmu yang dibutuhkan di masa depan. Bahkan, perusahaan Amerika Serikat yang memproduksi dan menjual perangkat keras dan perangkat lunak komputer, IBM, memprediksi, berkarier di industri science, technology engineering, dan mathematics akan mendapatkan gaji 24 persen lebih tinggi di masa depan.

Melalui STEAM anak dilatih untuk bermain, mengamati, berkreasi, dan belajar dengan cara mereka sendiri. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengeksplorasi banyak hal. Dengan cara pembelajaran tersebut, anak akan mampu menganalisis sesuatu, berpikir dengan kritis, menemukan pemecahan masalah, percaya diri, komunikatif, kolaboratif, kreatif, dan inovatif.

Untuk mewujudkan generasi unggul di masa depån, Jakarta Intercultural School (JIS) menghadirkan program STEAM yang sesuai dengan konsep Education 4.0.

Education 4.0 menjadi elemen penting dalam mewujudkan Indonesia 4.0 dan menembus 10 negara berkekuatan ekonomi terbesar di dunia pada 2030. Sejalan dengan visi dan misi tersebut, JIS memiliki komitmen besar untuk meraih cita-cita tersebut. Bagi JIS, STEAM menjadi penting karena mengusung berbagi mata pelajaran untuk mendukung pembelajaran para murid dan menemukan minat mereka di masa depan.

Baca juga: Cara Menanamkan Karakter Positif pada Anak

Implementasi STEAM di JIS

Sebagai sekolah intercultural yang menawarkan pendidikan holistik dari jenjang prasekolah hingga menengah atas, JIS memberikan pengalaman belajar anak sesuai kemampuan dan potensinya yang didukung dengan metode pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, dan Mathematics)
Misalnya saja pada pendidikan usia dini (pre-school), JIS mempunyai serangkaian program yang disesuaikan dengan minat dan bakat anak yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang si kecil selama ia bersekolah. Salah satunya memasukkan muatan STEAM selama proses pembelajaran.

“Pekerjaan anak-anak adalah bermain. Karenanya, program yang diterapkan JIS sangat berbasis pada permainan anak yang aktif agar mereka bisa learning by doing (belajar sambil melakukan sesuatu),” jelas Allyson Puls-Dharmadji, guru yang telah mengajar di JIS sejak 30 tahun silam.

Melalui metode ini anak-anak akan diajak bermain selama proses pembelajaran karena mereka akan membuat sebuah proyek. Salah satu proyek yang pernah dijalankan adalah membuat boneka kelelawar. Setelah dibagi dalam kelompok-kelompok kecil, para siswa harus mencari peralatan yang diperlukan dan menjahit bonekanya dengan tangan-tangan mereka.

“Mereka (para siswa) harus menemukan jenis bahan dan mengukurnya dengan tepat karena boneka yang dibuat akan memperlihatkan detail-detail tubuh binatang. Jadi (pada kegiatan itu) anak-anak dilatih untuk memecahkan masalah sekaligus memahami konsep pengukuran,” jelas Allison.

Konsep pengukuran dan proyek kolaborasi ini yang menjadi pembelajaran berbasis STEAM yang berfokus pada aspek kolaborasi, mengarahkan anak untuk berpikir kritis, kreativitas, berinovasi serta mencari solusi.

Metode pembelajaran STEAM di JIS juga diterapkan pada jenjang pendidikan lainnya—SD, SMP, hingga SMA.

Ya, khusus untuk para siswa SMA, JIS menerapkan dua kurikulum yang bisa dipilih, International Baccalaureate (IB) dan Advanced Placement (AP) yang didukung metode pembelajaran STEAM.

High School Science Teacher, Jeff Clark, mengatakan, siswa kelas 9 SMP sudah bisa menentukan pilihan sains mereka sebelum mereka naik kelas.

“Ketika mereka pindah dari kelas 9 ke kelas 10 SMA, mereka harus memilih tentang ilmu apa yang akan mereka ambil untuk pembelajaran tiga tahun ke depan apakah biologi, kimia, fisika, atau ilmu lingkungan,” ungkapnya.

Meski begitu, apapun pilihannya, JIS mengintegrasikan keterampilan ilmu komputer, di pembelajaran sains.

Guna mendukung aktivitas para murid SMP (middle school) di bidang STEAM seperti coding, programing, robotics, desain, dan lainnya, JIS sudah menyiapkan gedung khusus bernama S.Module yang diresmikan dua tahun silam.

S. Module dirancang seperti laboratorium pendidikan vokasi. Di dalam gedung ini, murid-murid JIS—layaknya para inovator di Silicon Valley—bisa belajar untuk merancang proyek dan menghasilkan benda-benda ataupun program yang bisa dipakai.

Dalam penerapan STEAM, JIS juga menyiapkan kelas Robotic, Makerspace atau ruang kreatif untuk memfasilitasi para murid membuat suatu proyek yang melibatkan proses kreatif secara individual maupun berkelompok.

Melalui Makerspace, JIS akan memfasilitasi proses belajar anak sesuai bakat masing-masing. Kelas ini bisa menjadi wadah untuk menemukan dan mengembangkan bakat anak. Sebab, anak akan menghadapi proses belajar yang sesuai passion. Dengan begitu, kecintaan belajar dalam diri anak dapat tumbuh.

Untuk mengetahui program STEAM di JIS dengarkan The JIS Podcast di Spotify.

Pentingnya Perpustakaan Sekolah di Era Digitalisasi

Pentingnya Perpustakaan Sekolah di Era Digitalisasi – Perkembangan teknologi digital yang semakin pesat membawa perubahan di berbagai sektor, tak terkecuali sektor pendidikan. Contoh paling sederhananya bisa dilihat dari proses pembelajaran prisonersamongus yang kini bisa dilakukan secara online.

Referensi materi pembelajaran pun semakin luas. Tidak hanya bisa didapatkan melalui penjelasan guru atau buku dari perpustakaan, siswa pun dapat mencari tahu materi-materi yang ingin ia pelajari lewat bantuan internet dari gadget atau laptopnya.

Lantas, di tengah kondisi digitalisasi seperti ini, masih relevankah keberadaan perpustakaan? Bila siswa dengan mudah mencari ilmu pengetahuan lewat internet, bagaimana perpustakaan dapat berkontribusi dalam pembelajaran?

Sejatinya, keberadaan perpustakaan tetap memiliki posisi penting sebagai salah satu sumber ilmu di sekolah meski teknologi terus berkembang pesat. Dengan perpustakaan, siswa bisa mendapatkan referensi yang lebih kredibel sesuai materi yang dipelajari. Sebab, bagaimana pun, informasi yang beredar di internet bisa saja memuat suatu hal yang bias dan tidak sesuai fakta.

Kepala perpustakaan di Jakarta Intercultural School (JIS), Matt Schaeffer, mengatakan, membiarkan siswa bebas berselancar di internet sama saja seperti melepas siswa ke hutan. Mereka bisa hilang arah bila tidak bisa membaca peta dan mengetahui arah yang tepat.

“Saya juga pernah mempertanyakan hal ini kepada diri sendiri “Mengapa kita membutuhkan perpustakaan ketika semua informasi di dunia ada di ponsel dan laptop kita?”. (Padahal) menyuruh siswa ‘meneliti’ di internet sama saja seperti melepaskan mereka ke hutan. (Sebaliknya), ketika datang ke perpustakaan, mereka dapat menemukan referensi yang tepat karena ada pustakawan (yang bisa membimbing),” jelas Schaeffer.

Menurut Schaeffer, perpustakaan modern merupakan bagian penting dari proses pembelajaran abad 21.

Dengan perpustakaan modern, siswa dapat mencari, menganalisis, menggunakan, dan menyebarkan suatu materi pembelajaran dengan bijak, baik secara online maupun offline.

“Mereka (para siswa) dapat menemukan dukungan dan materi yang mengutamakan kebutuhan belajar mereka — semuanya dalam ruang aman yang dirancang untuk menjunjung nilai-nilai kebebasan intelektual, pendidikan, dan tanggung jawab sosial,” lanjut Schaeffer.

Sementara itu, JIS Interim Head of School, Maya Nelson, mengatakan perpustakaan modern lebih dari sekadar tempat untuk membaca buku. Dengan menggunakan teknologi yang mumpuni, pencarian materi pelajaran di perpustakaan jadi lebih terarah. Siswa juga bisa menggunakan keterampilan berpikir kritis untuk mencari informasi yang kredibel.

“Perpustakaan modern mengajarkan siswa untuk menjadi pengguna teknologi yang bertanggung jawab, bagaimana melakukan penelitian yang terarah, dan bagaimana menggunakan keterampilan berpikir kritis mereka untuk tetap objektif saat menganalisis informasi dari sumber yang kredibel. Hal ini sangat penting pada saat informasi yang salah merajalela di internet, terutama platform media sosial,” katanya.

Perpustakaan juga bisa menjadi ‘tempat rekreasi’ di sekolah karena siswa mempunyai kesempatan membaca buku-buku fiksi. Ketika mereka suntuk terhadap pembelajaran di kelas, berlari ke perpustakaan dapat menjadi salah satu cara ampuh untuk berimajinasi lewat buku yang mereka pilih. Apalagi bila sekolah menyediakan ragam buku fiksi dari penulis lokal maupun luar negeri, perjalanan ke negeri dongeng pun akan semakin menyenangkan.

Perpustakaan Modern di Jakarta Intercultural School

JIS menyadari, perpustakaan tetap memiliki fungsi penting di era digitalisasi, terutama untuk mendukung proses belajar mengajar selama di sekolah. Oleh karena itu, Jakarta Intercultural School membangun empat perpustakaan luas di tiga kampusnya: masing-masing satu di kampus Pattimura dan Pondok Indah untuk siswa SD (PEL & PIE), serta dua di kampus Cilandak untuk siswa SMP maupun SMA JIS. Uniknya, Jakarta Intercultural School juga memberikan akses kepada para orang tua untuk menggunakan fasilitas ini.

Selain dilengkapi dengan beragam pilihan buku nonfiksi maupun fiksi, JIS menghadirkan berbagai fasilitas mumpuni untuk berbagai metode penelitian dan presentasi. Sehingga, baik siswa, guru, maupun orang tua, dapat memaksimalkan fungsi perpustakaan sebagai sarana pendidikan.

Sekolah nonprofit yang mendukung bakat dan potensi siswa baru-baru ini telah merayakan pembukaan kembali High School Community Library. Setelah 22 bulan menjalani renovasi besar-besaran, kini perpustakaan untuk siswa SMP dan SMA Jakarta Intercultural School tersebut hadir dengan gedung dua lantai yang modern. Tak hanya canggih, JIS bahkan mendorong sustainable building dengan mengedepankan berbagai fasilitas yang ramah lingkungan.

Nelson menjelaskan, High School Community Library dirancang untuk mendukung keterampilan literasi media di kalangan para siswa. Sama seperti namanya, perpustakaan ini juga bertujuan untuk menyatukan seluruh komunitas yang ada di JIS. Sehingga, para anggota bebas berdiskusi maupun berekspresi di perpustakaan.

“Kebutuhan akan pendidikan berkualitas dan pembelajaran abad 21 terus berlanjut. Namun, kami melihat bahwa selama satu setengah tahun terakhir, komunitas akan lebih kuat bila terus bekerja sama. Perpustakaan baru kami adalah cara yang luar biasa bagi JIS untuk menjunjung tinggi semua nilai-nilai tersebut,” lanjut Nelson.

Di lantai pertama yang seluas 2,457 meter persegi, High School Community Library mencakup ruang serbaguna, kafetaria, ruang siswa, helpdesk IT (pusat bantuan dengan teknologi canggih), atrium pusat yang menghadap ke skylight, serta auditorium yang dapat menampung 251 orang.

Baca juga: Kecerdasan Emosional Dapat Dukung Keberhasilan Anak di Masa Depan, Kok Bisa?

Sementara itu, lantai dua High School Community Library menjadi rumah bagi ribuan judul buku yang bisa dinikmati. Dengan luas 1,854 meter persegi, lantai dua perpustakaan ini juga memiliki galeri, dua ruang kolaborasi yang bisa digunakan komunitas, study center yang kedap suara, serta sebuah mini theater.

Bagi Schaeffer, High School Community Library merupakan perpaduan yang kohesif dari semua fitur terbaik perpustakaan dan pusat penelitian ultra-modern.

“Kami merancangnya untuk menjadi ruang yang indah bagi siswa untuk meringkuk dengan sebuah buku. Di sini, semua orang dapat duduk dan menyelesaikan pekerjaan tanpa suara. Perpustakaan ini juga dapat menjadi tempat berkumpul untuk berdiskusi mengenai hal-hal yang menakjubkan. Saya tidak sabar menunggu seluruh komunitas untuk melihat dan merayakan ruang yang indah ini!” pungkas Schaeffer.

Kesuksesan Karier Didukung dengan Kemampuan Public Speaking

Kesuksesan Karier Didukung dengan Kemampuan Public Speaking – Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A., menyampaikan pentingnya public speaking dan kemampuan berkomunikasi bagi karier di masa depan. Ia menjadi pembicara dengan materi “Become a Better Public Speaker” dalam acara prisonersamongus Career Camp #2 Pusat Karier (Puska) Bimawa di Wisma Sargede pada Sabtu, 11 Maret 2023.

Kemampuan berkomunikasi menjadi syarat pertama dari sekian banyak syarat untuk meraih kesuksesan karier. “Kesuksesan bukanlah milik orang yang pintar, bukanlah orang yang rajin, tetapi milik orang yang dapat berkomunikasi dengan baik,” tuturnya.

Salah satu cara untuk mengasah kemampuan berkomunikasi adalah dengan memiliki kemampuan berbicara di depan publik yang baik. Public speaking merupakan kegiatan penyampaian pesan secara lisan dengan tujuan untuk memberikan informasi, menghibur, dan memengaruhi audiens.

Fajri menerangkan bahwa kemampuan public speaking ini tidak dapat dimiliki secara instan karena manusia lahir tanpa kemampuan itu. “Tidak ada manusia yang langsung ahli dalam hal public speaking. Untuk itu, seseorang dapat melatih dan belajar menjadi seorang public speaker di lingkungan yang tepat.”

Baca juga: Mengapa Sistem Pendidikan Finlandia Menjadi Salah Satu yang Terbaik di Dunia?

Seorang public speaker yang sukses memerlukan persiapan yang matang berupa penguasaan pesan yang baik, memiliki kondisi psikologis stabil, memahami audiens, dan berpenampilan menarik. Selain itu, ia perlu memperhatikan variasi suara, ekspresi, bahasa tubuh, dan pakaian.

Teknik yang digunakan untuk public speaking adalah teknik bercerita STAR (situation, task, action, result).

Pertama, situation yakni penjelasan mengenai situasi cara bekerja dan lingkungan kerja. Kedua, task merupakan tanggung jawab pekerjaan yang diemban. Ketiga, action sebagai tindakan mengkritisi dan menghadapi suatu masalah. Keempat, result berupa hasil, target, atau pencapaian yang telah dicapai. Selain itu, menjadi public speaker bukan berarti hanya berbicara, tetapi juga mendengarkan.

Artificial Intelligence, Ancaman atau Peluang bagi Pendidikan

Artificial Intelligence, Ancaman atau Peluang bagi Pendidikan – Akhir-akhir ini jagat pendidikan di-heboh-kan dengan munculnya program komputer yang mampu memberikan aneka informasi Artificial Intelligence (AI), ChatGPT. ChatGPT merupakan chatbot AI yang dikembangkan oleh perusahaan Amerika Serikat, OpenAI, sejak 30 September 2022. Keunggulan ChatGPT dapat menjawab berbagai informasi digital yang diminta oleh pengguna seperti sedang bercakap-cakap dengan sesama manusia.

Munculnya teknologi ChatGPT banyak menimbulkan polemik di antara para pendidik. Mereka menjadi ragu dengan strategi pembelajaran, yang selama ini sudah berlangsung. Seolah-olah semua persoalan pembelajaran — lewat teknologi terkini –dapat terjawab secara mudah. Mereka khawatir para murid mengambil jalan pintas dalam menjawab aneka Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan.

Kegelisahan pendidik ini sangat wajar mengingat prisonersamongus.com jawaban ChatGPT terhadap kebutuhan pengguna sangat baik, dan berkualitas. Padahal PR yang dibuat murid, pertama-tama untuk melatih menjawab persoalan secara mandiri, supaya lebih terlatih, dan bukan dijawab-kan oleh media lain untuk semata-mata mendapat angka sempurna.

Dalam mengerjakan PR, murid mungkin mengalami kesulitan, tetapi dalam situasi sulit tersebut dia dapat mengingat kembali contoh-contoh soal dan penyelesaian yang dibuat oleh guru. Jika PR terus dikerjakan sendiri, murid akan terlatih dalam menjawab aneka persoalan yang ada di dalam pelajaran.

Kemunculan AI sebenarnya sudah diperkirakan oleh beberapa pemikir, seperti Nimrod Aloni. Aloni (2007) merupakan seorang filsuf yang mendalami kajian filsafat pendidikan. Gagasan pendidikan yang dikaji terkait erat dengan dimensi kemanusiaan. Manusia — sebagai mahkluk otonom — mempunyai kebebasan dalam mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih baik.

Aloni menyoroti isu-isu etis terkait pengembangan dan penggunaan teknologi digital. Dia termasuk orang yang khawatir bahwa suatu ketika AI akan mengambil alih keputusan, pekerjaan, tanpa melibatkan manusia; atau bahkan berpotensi mengancam eksistensi manusia itu sendiri. Oleh karenanya dia mengusulkan agar dibuatkan pedoman etis untuk mengatur pengembangan dan penggunaan AI. Manusia perlu mempertimbangkan kepentingan kemanusiaan dan nilai-nilai moral dalam proses pengambilan keputusan.

Dalam situasi dunia yang serba canggih, para pendidik perlu mempertahankan nilai-nilai dasar (core values) kemanusiaan sebagai kekuatan utama dalam mendampingi para murid. Core values digunakan sebagai pondasi mengembangkan teknologi dan mendorong inovasi, dan memperbaiki kondisi hidup manusia secara umum.

Core values sangat mendesak dimiliki para pendidik dan peserta didik, karena dalam analisis Ellul (1964) bahaya teknologi dapat menghancurkan nilai-nilai manusia, seperti kebebasan dan martabat. Ellul berpendapat bahwa teknologi dapat mengubah manusia dan masyarakat menjadi sekadar konsumen dan pengguna, serta mengurangi kemampuan manusiawi dalam mengambil keputusan secara bebas dan bertanggung jawab.

Ellul mengafirmasi bahwa teknologi sebagai sebuah kekuatan mandiri dapat menghancurkan tradisi manusia, serta pengaruh terhadap masyarakat modern. Heidegger (Rev. 1993) dalam satu kesempatan berbeda mempertanyakan apakah manusia benar-benar menguasai teknologi, atau justru sebaliknya, teknologi yang menguasai manusia?

Teknologi oleh Heidegger dipandang sebagai sebuah “pengungkapan” atau “penampakan” dari keberadaan subjek, yang dapat mempengaruhi cara manusia melihat diri sendiri dan dunia di sekitar. Oleh karenanya, manusia sebelum menggunakan AI perlu menyiapkan mental diri agar tidak “kecanduan”, dan dikuasai oleh teknologi.

Hubungan antara teknologi dan kemanusiaan dalam realitas sekarang dan di masa depan cenderung menjadi semakin kompleks. Visi yang meyakinkan dibutuhkan untuk mengatasi kompleksitas relasional tersebut. Menurut Aloni, visi tersebut perlu dirancang, kemudian digunakan untuk menciptakan masa depan yang lebih adil, merata, dan berkelanjutan.

Dalam analisis Aloni, perlu pendekatan inter-disipliner yang melibatkan ahli teknologi, etika, sosial, dan humaniora. Pendekatan tersebut digunakan untuk mengembangkan teknologi yang lebih berkelanjutan dan memperhatikan kepentingan masyarakat.

Kemandirian manusia sangat dibutuhkan dalam mengambil keputusan di era yang semakin dikuasai oleh algoritma dan AI. Aloni mengafirmasi bahwa keputusan terpenting seharusnya tetap diambil oleh manusia. Kepercayaan terlalu besar pada teknologi dapat mengurangi kemandirian dan kemampuan manusia mengambil keputusan yang cerdas dan tepat.

Dalam formasi, pendidik perlu menyiapkan karakter para murid agar mampu menguasai teknologi, bukan teknologi yang menguasai mereka. Pendidikan di era digital, perlu memperhatikan signifikansi pemahaman bahwa sains dan teknologi tidak menjadi pengganti filsafat dan etika. Suatu ilusi/asumsi yang berbahaya jika teknologi pada umumnya dan komputer pada khususnya diyakini secara absolut dapat menjawab segala pertanyaan dasar manusia.

Para murid perlu dilatih berargumen secara lisan, dan tertulis. Mereka diajak bergerak lebih dalam, menembus fakta, dan memaknai informasi yang didapat dari berbagai sumber. Dalam kondisi yang demikian, ChatGPT dapat digunakan oleh para pendidik dan murid, hanya sebagai salah satu sumber pembelajaran.

Pendidik bersama murid dapat menelaah kembali informasi yang didapat dari AI. Memaknai ulang jawaban, dan kemudian mengafirmasi, atau mengkritisi jawaban AI. AI kemudian menjadi salah satu media pembelajaran bersama, guna menemukan jawaban yang terbaik.

Baca juga: 10 Negara Terbaik untuk Pendidikan di Masa Depan

Sebagai catatan akhir, jika paradigma pemahaman manusia terkait AI termasuk ChatGPT sudah benar, maka teknologi tidak lagi menjadi ancaman, melainkan peluang bagi pengembangan pengetahuan lebih lanjut. AI dapat digunakan sebagai alat bantu manusia mencapai kepenuhan rasionalitas untuk kemakmuran bersama.

AI tetaplah realitas benda, yang merupakan sarana teknologi untuk membantu manusia. Dalam dunia pendidikan, pendidik, dan tenaga kependidikan tidak perlu khawatir, para murid akan mencontek menggunakan ChatGPT. Bantulah mereka mengkritisi jawaban ChatGPT, dan kemudian memperdalam lebih jauh lagi ke dalam refleksi atas pengetahuan.

Ketajaman analisis diperlukan dalam menelaah aneka informasi yang didapat. Di masa-masa yang akan datang ujian-ujian lisan sangat diperlukan untuk menguji literasi pengetahuan yang dimiliki para murid. Mereka dilatih menguraikan gagasan langsung, yang dapat menggunakan teknologi sebagai alat bantu menganalisis persoalan.

Teknologi Bisa Permudah Belajar Matematika

Teknologi Bisa Permudah Belajar Matematika – Berbicara tentang pendidikan matematika memang tidak akan ada habisnya, manusia sejak lahir sudah bersinggungan langsung dengan matematika.

Pendidikan Matematika dengan segala problematikanya sangat menarik untuk terus diperbincangkan, banyak pro dan kontra tentang bagaimana cara mengajarkan pendidikan matematika yang baik terhadap peserta didik. Mulai dari tingkatan paling dasar sampai level yang paling tinggi sekalipun.

Mengajarkan matematika tentu harus memahami kondisi peserta didik. Maka perlu assessment sebelum menerapkan strategi pembelajaran  prisonersamongus.com  yang tepat bagi peserta didik.

Sebagai contoh, untuk anak didik di level pendidikan dini dan sekolah dasar maka peserta didik akan sangat mudah memahami matematika dengan pendekatan konkret. Peserta didik akan melihat dengan mudah penerapan matematika pada kehidupan sehari-hari.

Anak dengan level sekolah menengah dan atas akan lebih mudah dengan pendekatan yang abstrak. Pendekatan ini perlu dipahami oleh setiap tenaga pendidik menerapkan setiap strategi pembelajaran yang akan diterapkan.

Pembelajaran Matematika Cenderung Monoton

Bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa proses pembelajaran masih menggunakan pendekatan konvensional, yaitu dengan metode ceramah.

Dalam pendekatan efektivitas waktu metode ini sangat cocok untuk diterapkan, namun dalam kondisi memberikan pemahaman matematika sangat kurang. Proses ini lebih menitikberatkan pada keaktifan seorang guru bukan lagi kepada peserta didik.

Maka kebanyakan yang terjadi adalah peserta didik hanya paham ketika proses pembelajaran berlangsung, dan akan mudah hilang ketika proses pembelajaran selesai. Maka ilmu pengetahuan yang diperoleh oleh peserta didik tidak lagi menjadi bermakna.

Maka inovasi dalam strategi pembelajaran menjadi sangat penting bagi peserta didik agar proses transfer ilmu pengetahuan lebih melekat dan bermakna bagi peserta didik.

Inovasi Matematika

Berbagai macam cara dilakukan oleh tenaga pendidik untuk mengubah mindset peserta didik terhadap matematika. Matematika yang menyeramkan menjadi matematika yang menyenangkan.

Cara-cara inilah yang terus dikembangkan agar proses pembelajaran di sekolah menjadi lebih nyaman dan bersahabat bagi peserta didik. Kata kunci yang digunakan lebih banyak berorientasi pada inovasi pada proses pembelajaran dengan titik tumpu pada strategi pembelajaran.

Contoh inovasi pembelajaran pada matematika adalah menggunakan budaya sebagai cara mengenalkan dan mendekatkan matematika. Seperti bentuk bangunan pada candi yang dikaikan dengan materi geometri khususnya pada bangun datar dan ruang.

Untuk anak sekolah dasar menggunakan game berbasis aplikasi untuk mengenalkan bentuk dan jenis bilangan serta operasi pada bilangan, seperti penjumlahan dan pengurangan. Ini bagian dari mengintegrasikan matematika dengan segala aspek salah satunya adalah dengan perkembangan teknologi saat ini.

Baca juga: 10 Universitas Ternama di Tiongkok

Integrasi Matematika dan Teknologi

Inovasi yang saat ini banyak dikembangkan dan perlu dimasukkan dalam proses pembelajaran adalah memanfaatkan perkembangan teknologi sebaik mungkin.

Yang sudah berkembang pesat saat ini seperti pemanfaatan Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) untuk mempermudah peserta didik memahami secara utuh konsep matematika.

Integrasi ini tentunya tidak akan mengurangi peran tenaga pendidik dalam proses pembelajaran, justru sebaliknya akan membantu tenaga pendidik dalam mentransfer ilmu pengetahuan khususnya pada materi matematika.

Optimalisasi Digital Marketing Bagi Penerbit Buku dalam Modernisasi Pendidikan

Optimalisasi Digital Marketing Bagi Penerbit Buku dalam Modernisasi Pendidikan – Promosi merupakan upaya untuk menyebarluaskan produk yang dimiliki. Pada era digital sekarang ini perkembangan pemasaran atau promosi terus mengalami perkembangan sejalan dengan teknologi yang ada, dengan berkembangnya teknologi banyak peluang baru yang terbuka.
Industri penerbitan telah mengalami banyak perubahan dan evolusi selama bertahun-tahun. Terutama dengan munculnya teknologi digital yang menyebabkan pergeseran dari penerbitan cetak ke penerbitan digital. Disrupsi teknologi telah membawa banyak perubahan bagi industri penerbitan, baik dari segi cara produk dipasarkan maupun cara para pembaca mengakses konten.
Salah satu perubahan terbesar yang terjadi adalah munculnya eBook dan aplikasi pembaca eBook yang memungkinkan para pembaca untuk mengakses buku-buku digital dengan mudah melalui perangkat seluler atau tablet. Ini telah menyebabkan pergeseran dari penerbitan cetak tradisional ke penerbitan digital, dan banyak penerbit yang sekarang menawarkan versi digital dari buku-buku mereka.
PT. Penerbit Erlangga terus berupaya mengikuti arus perkembangan teknologi, produk eBook terus di produksi karena semakin naiknya prisonersamongus.com permintaan masyarakat dan instansi pendidikan akan produk eBook.
Tetapi masih banyak pula yang masih belum mau memakai atau bahkan tidak mengetahui eBook.
Di samping itu, modernisasi juga dapat membantu memperluas akses pendidikan kepada lebih banyak orang. Dengan menggunakan teknologi, sekolah dapat menawarkan program pembelajaran jarak jauh atau kelas daring, yang memungkinkan siswa di lokasi yang jauh atau yang tidak memiliki akses ke sekolah tradisional untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Untuk mendorong masyarakat berpindah dari konvensional ke digital diperlukan promosi yang efektif agar masyarakat paham manfaat digitaliasasi untuk kedepannya. Digital marketing merupakan solusi yang efektif untuk mengatasi ini, digital marketing merupakan pemasaran produk ataupun merek yang dilakukan melalui media digital atau internet.
Pemasaran digital punya banyak kelebihan dibanding pemasaran secara konvensional. Efektivitas digital marketing didukung dengan kebiasaan masyarakat pada saat ini yaitu tidak bisa terlepas dari ponselnya, masyarakat mencari kebutuhan hanya dari rumah dengan menggunakan ponsel mereka.
Menurut Goel ada 5 faktor yang mempengaruhi efektivitas digital marketing
1. Sasaran pasar
Sasaran pasar merupakan faktor terpenting dalam menentukan target pasar karena akan mempengaruhi besarnya biaya promosi yang akan dikeluarkan. Untuk menekan biaya promosi diperlukan efektivitas jangkauan pasar dengan cara fokus pada platform internet mana yang paling banyak kriteria penggunanya sesuai dengan target pasar.
2. Teknologi
Seperti yang kita ketahui, teknologi merupakan pondasi utama dari pemasaran digital, pemanfaatan teknologi terbaru akan mempermudah jangkauan target pasar.
3. Konten
Konten merupakan tempat dimana kita menyebarkan pesan melalui konten yang dibuat. Platform, konten, dan Bahasa harus relatable dengan target pasar.
4. Anggaran
Digital marketing jauh lebih murah dari pemasaran konvensional, tetapi bukan berarti gratis, hanya saja perlu menyiapkan anggaran khusus untuk menyewa layanan iklan di salah satu platform.
5. Media Sosial
banyak bisnis yang terlibat dalam media sosial. Organisasi hari ini tetap dinamis dan catatan jaringan online yang sehat. organisasi juga meminta pekerja mereka melalakukan hal yang sama untuk terhubung dengan klien mereka. Banyak organisasi melakukan promosi melalui jejaring sosial berbasis web dari kelima faktor tersebut, PT. Penerbit Erlangga sudah menjangkau semuanya, optimalisasi web dan konten media sosial gencar dilakukan, ada beberapa hal yang bisa dioptimalkan agar jangakuan digital marketing semakin efektif agar mudah masuk kedalam segmen pasar anak muda yaitu :
1. Pahami selera dan kebutuhan pasar anak muda. Sesuatu yang modern dan simpel dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi anak muda terlebih lagi para gen z. Produk literasi digital dapat menjadi pemasaran yang tepat untuk menjangkau anak muda, hal ini juga dapat mendukung modernisasi pendidikan di Indonesia.
2. Gunakan platform digital yang populer di kalangan anak muda. Instagram dan Tiktok menjadi platform yang populer digunakan di Indonesia, tercatat sebanyak 99,1 orang dan pengguna TikTok di Indonesia rata-rata menghabiskan waktu di TikTok sebanyak 23,1 jam perbulan. Instagram juga tidak kalah banyaknya sebanyak 97,38 juta pengguna Instagram pada oktober 2022 dan jumlah ini terus meningkat.
3. Buat konten yang menarik dan berkualitas. Anak muda sering terpengaruh oleh konten yang menarik, seperti video atau gambar dengan efek visual yang mencolok. konten yang menyajikan informasi yang bermanfaat atau hiburan yang menyenangkan.
4. Jadikan influencer sebagai mitra pemasaran. Anak muda sering terpengaruh oleh influencer yang mereka follow di media sosial. Cari influencer yang tepat untuk bekerja sama dalam mempromosikan produk atau layanan. Saat ini sudah banyak influencer seputar pendidikan hal ini dapat dimanfaatkan untuk mendorong kemajuan modernisasi pendidikan di indonesia sehingga produk digital akan mudah diterima dikalangan anak muda.

3 Universitas Indonesia dengan Jurusan Teknologi dan Teknik Terbaik

3 Universitas Indonesia dengan Jurusan Teknologi dan Teknik Terbaik – Jurusan teknologi merupakan tidak benar satu bidang studi yang banyak digemari sejalan dengan tumbuhnya digitalisasi di segala sendi kehidupan. Para pemuda hendak memasuki bidang tersebut, dengan harapan sanggup masuk sebagai anggota dari ekosistem digital Indonesia, bahkan dunia.

Buat anda yang tertarik untuk masuk ke bidang itu, tentu punya pertanyaan besar, universitas apakah yang sementara ini punya jurusan teknologi terbaik dari sekian banyak universitas di Indonesia?

Quacquarelly Symonds (QS) Worlds University Ranking sudah merilis peringkat universitas di dunia th. ajaran 2017/18. Ada lebih dari 959 perguruan tinggi di 84 negara dunia yang masuk dalam perhitungan QS tersebut. Dari hasil ini sanggup diamati pula universitas mana yang punya jurusan ‘Engineering and Technology’ terbaik di tiap tiap negara.

3 Universitas Indonesia Jurusan Teknologi dan Teknik Terbaik

Ada tiga universitas asal Indonesia yang masuk ke dalam 500 universitas terbaik dunia untuk jurusan teknologi dan teknik. Institut Teknologi Bandung (ITB) menduduki peringkat ke 215, sementara dua universitas lainnya adalah Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia, yang ada di perangkat antara 401-450.

Penetapan peringkat ini dibuat prisonersamongus.com berdasarkan lebih dari satu indikator, di antaranya adalah reputasi akademik, jumlah tingginya kutipan yang dipakai peneliti, mutu sumber kekuatan manusia, dan indeks H yang digunakan untuk mengukur produktivitas dan efek dari karya ilmiah yang dibuat para peneliti beserta sarjananya.

Sementara untuk universitas dengan jurusan teknologi dan tehnik terbaik di dunia, tentu saja tetap ditempati oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) dari Amerika Serikat.

Di posisi selanjutnya, berturut-turut ada Stanford University (AS) di posisi kedua, University of Cambridge (Inggris) di posisi ketiga, Nanyang Technological University (Singapura) di posisi keempat, dan ETH Zurich – Swiss Federal Institute of Technology (Swiss) di posisi kelima.