Kiat Cegah Stres pada Anak saat Sekolah Online

Kiat Cegah Stres pada Anak saat Sekolah Online – Rencana sekolah tatap muka kembali diundur. Para pelajar masih harus belajar di rumah sampai waktu yang belum ditentukan. Kondisi ini tak hanya membuat orang tua pusing, anak-anak juga rentan mengalami stres.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Department of Psychology, Ludwig-Maximilians-Universität München, Jerman, dampak pandemi menyebabkan adanya peningkatan gejala kecemasan dan depresi anak-anak usia sekolah. Faktornya beragam, seperti kesulitan mengerjakan tugas sekolah dan tidak mendapat dukungan prisonersamongus dari orang tua selama belajar online.

Ya, keluarga juga punya peran penting dalam menyukseskan pembelajaran jarak jauh. Hal ini disampaikan oleh Lyndsy Duet, salah satu konselor pendidikan di Jakarta Intercultural School (JIS). Tak hanya mendukung secara akademis, orang tua juga perlu menjaga kesehatan mental anak selama di rumah.

“Kita (orang dewasa) pasti merasakan (kejenuhan) yang sama bila berada di depan kamera sepanjang hari. Itu pun dirasakan anak-anak dan mungkin penyebab mengapa sebagian dari mereka mematikan kamera (saat belajar online),” katanya.

Senada dengan Lyndsy, Brian Krembs mengatakan, belajar di rumah membuat anak dihinggapi banyak pertanyaan, seperti kapan sekolah online berakhir, kapan ia bisa bermain dengan keluarga, dan lain sebagainya. Bila orang tua tidak memberikan waktu dan dukungan yang tepat, anak-anak rentan mengalami stres.

“Saya rasa orang tua perlu memberikan peraturan tidak tertulis. Misal, ketika waktunya sekolah, orang tua mengambil peran guru yang tegas dan mendampingi anaknya. Namun, saat sekolah (online) selesai, mereka bisa menemani anak bermain,” jelas Brian.

Brian melihat beberapa anak justru mengalami perkembangan yang lebih baik saat orang tua menerapkan peraturan-peraturan itu.

“Ketika melihat sebuah keluarga yang melakukan (peraturan) itu dengan baik, saya bisa melihat bahwa anak-anak mereka merasa lebih aman dan nyaman (saat belajar online),” katanya.

Sebagai orang tua, Anda bisa mengajak anak untuk mengobrol agar tetap terhubung satu sama lain. Tanyakan apa yang membuatnya stres dan bagaimana caranya agar Anda dapat membantu mengatasi hal tersebut.

“Selama belajar online, anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di depan laptop. Sekadar berjalan-jalan dan mengobrol di halaman atau balkon mungkin bisa meredakan kejenuhannya,” jelas Lyndsy.

Berikan contoh cara mengatasi konflik yang biasanya Anda lakukan. Misal, mengambil segelas air dan menarik napas, mendengarkan musik, dan lain-lain.

Dengan begitu, anak akan belajar cara mengelola stres.

“(Setelah mengadakan sesi konsultasi dengan orang tua) kami juga banyak mendengar bahwa cara mengatasi stres pada anak bisa dilakukan dengan memberikan contoh kepada anak (tentang cara mengelola stres yang biasa dilakukan orang tua). Ketika Anda mengambil segelas air saat stres, anak-anak akan berpikir ‘Oh ya, ternyata ini yang dilakukan oleh Ayah/Ibu. Mungkin ini akan berdampak juga dalam diri saya’,” lanjut Lyndsy.

Ruang belajar produktif di Jakarta Intercultural School (JIS)

Sebagai sekolah yang mendukung potensi dan bakat siswa, Jakarta Intercultural School (JIS) menerapkan metode belajar yang kreatif dan inovatif saat penerapan PJJ. Tak hanya melibatkan siswa secara aktif, para guru juga dituntut membawakan pelajaran yang tidak membosankan.

Jakarta Intercultural School (JIS) pun konsisten mengadakan program-program yang bisa menghadirkan sensasi ‘sekolah sungguhan’ kepada para siswa.

Beberapa waktu lalu, Jakarta Intercultural School (JIS) mengadakan Dragon Awards 2021: sebuah acara penghargaan kepada siswa SMA di Jakarta Intercultural School (JIS) atas prestasi mereka di bidang akademik, pengabdian masyarakat, program budaya, kreativitas seni, serta atletik selama pandemi. Meski dilakukan secara virtual melalui aplikasi Zoom, Dragon Awards 2021 tetap semarak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Para guru sekolah dasar di Jakarta Intercultural School (JIS) juga terus mengadakan kegiatan interaktif.

Baca juga: Metode Belajar STEAM, Dorong Anak Jadi Inovator di Masa Depan

Contohnya dengan meminta para siswa membuat makanan berdasarkan karakter buku favoritnya. Bertajuk #BooktoEat, kegiatan ini bisa mendukung kreativitas dan daya imajinasi anak selama belajar di rumah.

Memahami bahwa kondisi psikologis siswa selama belajar online berbeda-beda Jakarta Intercultural School (JIS) menyediakan sesi diskusi dengan para konselor sekolah agar proses pembelajaran jarak jauh bisa terus menyenangkan. Pada sesi ini, para siswa bisa mengatakan hal-hal apa yang mereka keluhkan dan inginkan.

Brian mengatakan, sebelum pandemi, para siswa bahkan bisa memilih 2 hari dalam seminggu untuk berkonsultasi dengan konselor sekolah.

“Kami merasa harus melanjutkan ini (sesi diskusi dengan siswa). (Selain siswa bisa meminta langsung), para orang tua boleh mengirim email kepada konselor sekolah bila anak mengalami kesulitan belajar online,” jelas Brian.

“Ya, kami juga sangat senang memiliki sesi diskusi dengan siswa. Baru-baru ini, saya melakukan banyak sesi diskusi mengenai cara menangani konflik antarsaudara di rumah,” tambah Lyndsy.

Dengan membangun komunikasi dua arah, ikatan sosial-emosional antara guru dan siswa bisa tetap terjaga meski tidak ada pembelajaran tatap muka. Jakarta Intercultural School (JIS) percaya, pandemi tidak menghalangi para siswa untuk menjadi versi terbaik bagi dirinya sendiri maupun seluruh dunia.

Wisata Edukasi di Jakarta, Ini 5 Tempat Terbaik untuk Rekreasi bareng Keluarga

Wisata Edukasi di Jakarta, Ini 5 Tempat Terbaik untuk Rekreasi bareng Keluarga – Wisata edukasi di Jakarta cocok banget nih, untuk dikunjungi bareng keluarga. Apalagi, bagi para orang tua yang ingin memberi pengalaman baru untuk si kecil.

Gak cuma happy karena jalan-jalan, anak-anak juga bisa menambah pengetahuan dengan mendatangi sederet tempat wisata ini. Sedang berencana melakukan wisata keluarga? Tidak perlu jauh-jauh pergi ke luar kota, Jakarta punya sejumlah tempat wisata edukasi menarik yang bisa kamu kunjungi.

Penasaran apa saja? Berikut rekomendasi prisonersamongus wisata edukasi di Jakarta yang bisa kamu sambangi. Check this out!

Wisata Edukasi di Jakarta

1. Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII)tentu tidak bisa dilewatkan sebagai wisata edukasi di Jakarta. Terletak di kawasan Jakarta Timur, tempat ini dikenal sebagai miniatur Indonesia.

Bukan tanpa alasan, Taman Mini memiliki anjungan daerah dari Sabang sampai Merauke yang tentu saja sangat tepat menjadi sarana edukasi. Di mana, terdapat replika rumah-rumah adat, pakaian adat, dan masih banyak lagi.

Rasakan sensasi berkeliling Indonesia hanya dalam satu tempat, yaitu Taman Mini Indonesia Indah.

2. Kidzania

Selanjutnya, ada Kidzania yang dijamin bikin si kecil betah. Tempat ini menawarkan berbagai wahana menarik dengan konsep aneka profesi yang bisa dipilih oleh anak, di antaranya dokter, pilot, chef, pemadam kebakaran, penyiar radio, dan masih banyak lagi.

Dengan demikian, para anak dapat merasakan sensasi bermain sambil belajar yang sangat menyenangkan di tempat satu ini. Bukan hanya itu, orang dewasa sebagai pendampingnya pun bisa ikut merasakan keseruannya, lho.

Kidzania bisa kamu datangi di Pacific Place L6-601 Sudirman Central Business, Jalan Jenderal Sudirman No.52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan.

3. Jakarta Aquarium

Rekomendasi berikutnya yang juga bisa kamu coba adalah Jakarta Aquarium. Punya tempat yang aesthetic, dengan aquarium raksasa, di sini, kamu bisa melihat sekaligus mempelajari aneka satwa laut dari berbagai spesies.

Ada pula pertunjukkan laut yang pastinya sangat menghibur. Selain itu, kamu juga bisa mencoba sensasi menyelam bersama ikan laut yang didampingi dengan dive master, lho. Jakarta Aquarium dapat kamu kunjungi di alamat Neo Soho Lantai LG 101, Jl. Letjend S. Parman, Tanjung Duren Selatan, Grogol.

4. Kebun Binatang Ragunan

Tidak ketinggalan ada Taman Margasatwa atau lebih dikenal dengan Kebun Binatang Ragunan. Tempat satu ini sudah pasti jadi pilihan tepat buat kamu para orang tua yang ingin mengenalkan aneka ragam satwa pada anak-anak.

Kebun Binatang tertua di Indonesia ini memiliki kurang lebih 295 spesies, dan 4040 spesimen hewan dari berbagai daerah dan negara. Terletak di bilangan Jakarta Selatan, kamu bisa mengunjunginya di Jl. Harsono No.1, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

5. Museum Fatahillah

Jika ingin mengenalkan sejarah pada si kecil, Museum Fatahillah jadi tempat yang harus kamu datangi, nih. Kawasan Kota Tua memang tidak pernah kehilangan peminat sebagai tempat wisata di ibu kota.

Di kawasan ini, terdapat Museum Fatahillah yang juga menjadi salah satu tempat bersejarah di Jakarta. Museum ini akan membawamu pada nuansa zaman dulu dengan gaya batavia yang sangat khas dan klasik.

Gedung ini dibangun oleh Jenderal Jan Pieterszoon Coen pada tahun 1620. Di dalamnya, terdapat kurang lebih 2o ribu benda bersejarah yang dapat dinikmati dari periode yang berbeda-beda.

Baca juga: Estimasi Biaya Kuliah Psikologi 2022 di 5 Universitas Negeri Terbaik Indonesia

Di sini, kamu dapat mempelajari gambaran gambaran perjalanan Kota Jakarta dari zaman pra sejarah hingga saat ini melalui benda-benda peninggalan. Dapat dipastikan, Museum Fatahillah bisa menjadi pilihan tepat untuk kamu yang ingin melakukan wisata sejarah di Jakarta.

Itu dia beberapa rekomendasi wisata edukasi di Jakarta yang bisa kamu coba bareng keluarga. Mana yang jadi pilihanmu?

Pendidikan Karakter: Mengajari Memberi Bukan Meminta

Pendidikan Karakter: Mengajari Memberi Bukan Meminta – Pendidikan karakter yang sering dilakukan sejak dini tentu akan mudah diingat daripada kebiasaan yang diajarkan ketika anak beranjak dewasa. Bagai menulis diatas air, susahnya minta ampun. Namun, ketika tulisan tersebut ditulis, maka akan seketika hilang terkena ombak air.

Tidak mudah mendidik anak agar mempunyai empati yang tinggi serta rasa tanggung jawab sebagai anak.

Pasangan suami istri harus saling mendukung dalam mendidik anak agar dia prisonersamongus.com mempunyai kebiasaan positif, seperti suka menolang orang lain.

Proses tersebut dapat dimulai dari hal kecil. Dibiasakan dengan bertutur kata yang baik dan menasehatinya ketika dia salah, sehingga kebiasaan baik ini nantinya bisa mengakar pada pola pikir seorang anak. Selain itu, orang tua perlu memyampaikan nilai penting dari suka menolang, terlebih jika orang yang ditolong itu sangay membutuhkan bantuan.

Bagi seorang anak, menolong seseorang mungkin tidak asik. Menolong artinya harus mengeluarkan apa yang dimilikinya, bisa berupa tenaga, uang dan ide cemerlang.

Tatkala harus menolong, mungkin si anak merasa dirugikan, karena dirinya takut jika orang yang ditolong itu belum tentu mau menolong dirinya.

Disinilah peran orang tua untuk dapat menjelaskan makna menolong orang lain.

Ada sejuta keuntungan jika seorang anak menolong orang lain. Hal ini bukanlah perkara mudah, tetapi asalkan ada komitmen dari orang tua, semua keinginan agar anak mempunyai karakter baik dapat terwujud.

Widayanti dalam bukunya menulis kisah yang sangat menarik tentang keuntungan menolong orang lain.

Dalam bukunya juga menjelaskan dampak buruk akibat orang tua yang selalu menuruti keinginan anaknya.

“Dulu saya merasa perilaku pada keempat anak saya itu benar. Kini setelah saya berumur empat puluh tahun, saya baru bisa merasakan betapa kelirunya apa yang saya lakukan ketika itu.” Ucap Widayanti

“Saya dan suami paling tidak suka melihat anak ribut. Oleh karena itu, saya selalu berupaya agar dalam rumah tidak terlihat konflik antar anak. Ssjak kecil, saya selalu memberikan apapun itu dengan jumlah sama, baik makanan maupun mainan.” Sambung Widayanti

“Ketika anak beranjak dewasa, saya buatkan kamar untuknya dengan fasilitas yang lengkap. Setelah sudah tamat sekolah, saya dan suami membelikan mobil untuknya. Meski hal ini sangat berat, saya berusaha menuruti keinginannya.” Ujar Widayanti dalam bukunya

“Sesuatu yang awalnya saya rasa tidak akan menimbulkan masalah, ternyata sekarang saya menyadari dampak buruk hal yang saya lakukan ini. Ketika saya beranjak tua, anak-anak seperti tidak ada kedekatan, kehidupannya sangat masing-masing sehingga jarang terjadi saling menolong.” Ucap Widayanti

Baca juga: Makna Alam dalam Pendidikan Berkelanjutan

“Dulu saya dan suami adalah pasangan suami istri yang terlalu sibuk bekerja. Saya rasa hal ini saya lakukan agar semua kebutuhannya dapat terpenuhi. Namun, ternyata saya melupakan pendidikan karakter kepada anak. Hal yang saya sedihkan, saat saya membutuhkan perhatian dan pertolongan, anak-anak hanya memikirkan kehidupannya sendiri.” Ujar Widayanti dalam bukunya

Dari kisah tersebut dapat diambil pelajaran yang sangat penting. Betapa buruknya jika orang tua salah konsep dalam mendidik anaknya. Tatkala anak meminta sesuatu, ada baiknya orang tua menerapkan hukum kausalitas. Mengajari seorang anak untuk senang menolong merupakan tolak ukur ketika beranjak dewasa.

Penulis sangat miris melihat orang tua yang sedang sakit, tetapi dirinya tidak mendapatkan perhatian dari anaknya. Oleh karena itu, ada baiknya orang tua harus menanamkan sejak dini mengenai pendidikan anak, agar anak-anak bisa tumbuh dan berkembang menjadi anak yang diinginkan oleh orang tua.